Spekulasi mengenai kepindahan Pedro Acosta ke tim pabrikan Ducati tampaknya harus berakhir antiklimaks. Pembalap muda sensasional asal Spanyol itu dikabarkan gagal mencapai kesepakatan dengan Ducati setelah proses negosiasi berjalan buntu dalam beberapa pekan terakhir.
Acosta, yang musim ini tampil mengesankan bersama tim satelit KTM di kelas MotoGP, sebelumnya santer disebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk mengisi kursi di tim merah asal Italia tersebut. Namun kini, rumor tersebut mulai meredup setelah berbagai sumber internal menyebutkan bahwa negosiasi telah terhenti total.
Perbedaan Kepentingan Jadi Kendala
Menurut informasi yang beredar, perbedaan visi dan ekspektasi antara kubu Acosta dan manajemen Ducati menjadi penyebab utama kegagalan transfer ini. Salah satu isu yang paling mencolok adalah soal status pembalap utama serta kebebasan teknis dalam pengembangan motor.
Pihak Acosta disebut menginginkan jaminan sebagai pembalap prioritas, mengingat usianya yang masih muda namun telah menunjukkan potensi luar biasa. Sementara Ducati, dengan jajaran pembalap elit yang sudah ada, enggan memberikan perlakuan istimewa tanpa proses bertahap.
“Ducati memiliki struktur tim yang sangat ketat dan hierarkis. Mereka tidak serta-merta memberikan kursi utama kepada pembalap muda, meskipun berbakat,” ujar seorang analis MotoGP.
Reaksi Acosta dan Langkah Selanjutnya
Meski belum memberikan pernyataan resmi, Acosta dikabarkan kecewa namun tetap profesional dalam menyikapi situasi ini. Sang pembalap disebut masih terbuka untuk opsi lain, termasuk memperpanjang kontrak bersama KTM atau menjajaki peluang dengan tim pabrikan lainnya seperti Yamaha atau Aprilia.
Dari sisi Ducati, mereka kini lebih fokus mempertahankan duet pembalap senior dan menjajaki opsi pembalap lain yang lebih “siap masuk sistem”, termasuk dari tim satelit mereka sendiri.
Kesempatan Belum Tertutup Sepenuhnya
Meski negosiasi saat ini disebut “buntu”, banyak pihak percaya bahwa peluang Acosta ke Ducati di masa depan masih terbuka lebar. Usianya yang masih sangat muda — baru 20 tahun — membuatnya punya waktu panjang untuk menentukan arah karier. Jika terus tampil konsisten, bukan tak mungkin Ducati akan kembali meliriknya dalam satu atau dua musim ke depan.
“Jalan ke Ducati mungkin tertutup untuk saat ini, tapi tidak untuk selamanya,” ujar seorang sumber dekat tim.