AFC menjatuhkan denda kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait pelanggaran disiplin yang terjadi dalam laga kualifikasi Piala Asia 2025 antara Malaysia dan Nepal. Simak detail lengkap mengenai sanksi, alasan denda, dan respons FAM dalam artikel berikut.
1. Latar Belakang Pelanggaran dalam Laga Malaysia vs Nepal
Pertandingan kualifikasi Piala Asia 2025 antara tim nasional Malaysia dan Nepal berlangsung pada Desember 2025 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Namun, laga tersebut diwarnai sejumlah pelanggaran disiplin dari pihak Malaysia, yang menarik perhatian AFC (Asian Football Confederation).
Pelanggaran ini mencakup masalah terkait perilaku suporter, penggunaan flare dan kembang api di tribun, serta insiden non-sportif yang dilakukan beberapa pemain Malaysia selama pertandingan. Kejadian tersebut dinilai melanggar aturan AFC terkait keamanan dan fair play. (AFC Official, Bernama)
2. Jenis Denda dan Besarannya
Setelah melakukan penyelidikan dan pengkajian laporan wasit serta komite disiplin, AFC resmi menjatuhkan denda kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) sebesar USD 25.000 (sekitar Rp 375 juta). Denda ini merupakan bentuk sanksi atas:
-
Penggunaan flare dan kembang api oleh suporter di dalam stadion yang membahayakan keselamatan.
-
Ketidakpatuhan pengelola pertandingan dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama laga berlangsung.
-
Tindakan tidak sportif oleh beberapa pemain Malaysia yang dianggap melanggar kode etik permainan. (AFC Disciplinary Report, The Star)
3. Reaksi dan Pernyataan FAM
Menanggapi denda ini, pihak FAM menyatakan menerima keputusan AFC dan berkomitmen untuk memperbaiki pengelolaan pertandingan agar kejadian serupa tidak terulang. Ketua FAM, Datuk Hamidin Mohd Amin, menyampaikan:
“Kami menghormati keputusan AFC dan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan di pertandingan domestik maupun internasional. Keselamatan penonton dan sportivitas adalah prioritas utama kami.” (Bernama)
FAM juga berjanji akan mengintensifkan sosialisasi aturan kepada suporter dan meningkatkan pengawasan selama laga agar tidak ada lagi penggunaan benda berbahaya seperti flare yang berpotensi membahayakan.
4. Dampak dan Implikasi untuk Malaysia
Denda ini menjadi peringatan serius bagi FAM untuk memperketat kontrol selama pertandingan, terutama pada laga internasional yang menjadi perhatian luas. Selain sanksi finansial, AFC juga dapat menerapkan sanksi tambahan seperti larangan suporter hadir di stadion jika pelanggaran berlanjut.
Pengelolaan pertandingan yang baik penting agar reputasi Malaysia di kancah sepak bola Asia tetap terjaga dan tidak merugikan tim serta para pemain. Selain itu, FAM juga diharapkan lebih proaktif dalam menerapkan standar keamanan dan disiplin sesuai regulasi AFC. (Goal.com, Malay Mail)
5. Kasus Serupa di Kompetisi AFC
AFC sebelumnya juga memberikan denda kepada federasi lain di Asia karena pelanggaran yang mirip, seperti penggunaan flare oleh suporter di stadion dan tindakan tidak sportif dari pemain. Hal ini menandakan AFC serius dalam menjaga standar keamanan dan fair play demi kenyamanan dan keselamatan semua pihak dalam pertandingan sepak bola.
Kasus ini mengingatkan federasi dan suporter di seluruh Asia untuk tetap disiplin dan menaati aturan pertandingan guna menghindari sanksi yang merugikan.
Kesimpulan
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) didenda sebesar USD 25.000 oleh AFC setelah pelanggaran disiplin selama laga melawan Nepal dalam kualifikasi Piala Asia 2025. Denda ini menjadi peringatan bagi Malaysia untuk memperbaiki pengelolaan keamanan dan sportivitas agar kejadian serupa tidak terulang. FAM menyatakan akan kooperatif dan berupaya meningkatkan pengawasan demi keselamatan dan reputasi sepak bola Malaysia di kancah Asia.